Menjadi Magnet di Indonesia Timur
Kamis, 24 April 2014
Menjadi Magnet di Indonesia Timur
Oleh
Prof. Dr. Stephanus Djawanai, M.A
Rektor Universitas Flores, Profesor Linguistik
Universitas Flores dan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Ada dua kecenderungan besar perguruan tinggi dunia dewasa
ini, yakni menjadi institusi kewirausahaan dan institusi penelitian. Perihal
kewirausahaan telah dicanangkan di Universitas Flores (Uniflor) beberapa waktu
lalu dengan menghadirkan Koordinator Kopertis Wilayah VIII Denpasar. Wacana
telah dimulai untuk memasukkan kewirausahaan sebagai mata kuliah di Uniflor.
Menyangkut penelitian selalu ditekankan oleh Ketua Umum
Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif), Bapak H. J. Gadi Djou, agar para
dosen meningkatkan penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah demi sertifikasi
dan peningkatan jabatan akademik dan akreditasi institusi. Imbauan telah beliau
topang secara nyata dengan menyiapkan dana penelitian.
Misi dan peta jalan (road
map) Uniflor ke depan harus berpijak pada pokok-pokok yang telah digariskan
pada masa lalu dan rancangan ke depan yang terus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan zaman. Pada hemat saya, Uniflor harus mengembangkan
pengendalian “mutu internal” melalui evaluasi diri yang benar, lengkap, dan
jujur, serta pengendalian “mutu eksternal” melalui proses akreditasi dan
penghargaan oleh semua pemangku kepentingan (stakeholders).
Kesemua hal tersebut menuntut sumber daya, yakni manusia,
materi, dan infrastruktur yang bermutu. Memprasyaratkan proses belajar-mengajar
yang menonjolkan kompetensi, kombinasi pengetahuan dan kewirausahaan. Menuntut
terpenuhinya mutu produk berupa lulusan yang memiliki kompetensi. Hasil
penelitian yang bermanfaat bagi kemakmuran masyarakat dan kemajuan ilmu.
Harus dicamkan benar-benar bahwa universitas adalah
organisasi pembelajaran (learning
organization) yang keberlanjutannya bergantung pada kuatnya ekologi pikir dan ekologi sosial manusianya. Tugas pokok saya sebagai rektor adalah
menjadi katalisator untuk menciptakan konsensus agar semua unsur dalam
organisasi dapat bekerja sama demi kemajuan bersama.
Semua Pembantu Rektor, Dekan dan Pembantu Dekan, semua
Kepala Lembaga dan Ketua Program Studi, semua Kepala Satuan Kerja yang lain,
semua dosen dan karyawan Uniflor, saya mohon untuk bersama-sama ikut dalam
proses membangun manusia Indonesia yang berpola pikir maju melalui kegiatan
pembelajaran, penelitian, dan pelayanan. Manusia maju ditandai oleh kemampuan
untuk menjadi pelaku perubahan dan mediator budaya yang memahami ilmu
pengetahuan dan teknologi modern dan memahami pengetahuan alamiah yang
terendapkan dalam kearifan lokal untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa
bermartabat, damai, dan sejahtera.
Untuk mencapai harapan di atas, baik bagi Uniflor maupun
bagi bangsa Indonesia, yang amat dibutuhkan adalah sumber daya manusia unggul.
Karena itu, pendidikan harus diarahkan kepada ekologi manusia yang menonjolkan
kecerdasan atau inteligensi, integritas
pribadi, hubungan sosial yang berbela rasa dan bersetiakawan, dan spiritualitas baik sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
Selanjutnya diperlukan ekologi manah (mindset) atau ekologi pikir yang maju,
jernih dan sehat, karena pola pikir mempengaruhi sikap, sikap mengarahkan
perilaku, perilaku membentuk kebiasaan,
dan kebiasaan membentuk karakter atau watak. Habitus atau kebiasaan harus diperbaiki dan diperbaharui demi
pengembangan kepribadian.
Uniflor harus membangun sistem yang menjamin mutu setiap
unit kerja, unit pendidikan, demi meningkatkan mutu program dan mutu hasilnya.
Institusi pendidikan kita ini harus dibangun sebagai korporasi (badan usaha)
yang utuh, kait-mengait dan saling mendukung.
Saya ajak semua sivitas akademika untuk selalu menyadari
bahwa keberlanjutan kehidupan kita semua bergantung pada keberlanjutan (sustainability) institusi. Jadi, strategi yang harus ditekankan adalah
pengembangan berkelanjutan demi menghadapi persaingan sebagai badan usaha yang
menawarkan jasa pendidikan. Oleh karena itu, kampus Uniflor harus menawarkan
suasana akademik yang sehat, menyenangkan, kreatif, imaginatif dalam bentuk
kuliah, diskusi, ceramah, penelitian, pelatihan, praktek lapangan, pengabdian
pada masyarakat, seminar, kegiatan
menulis, seni sastra, suara, tari, olah raga, olah rasa, olah pikir, dan
kegiatan kerohanian, dan lain-lain, sehingga semua pemangku kepentingan:
mahasiswa, orang tua atau wali mahasiswa, pengguna lulusan, masyarakat luas
merasa gembira, puas dan bangga dengan lulusan Uniflor.
Sebagai Rektor saya menawarkan visi Uniflor untuk
melengkapi rumusan yang ada, yakni Uniflor diproyeksikan “menjadi magnet di
Indonesia Timur!” Magnet ini terutama di wilayah kepulauan pada perbatasan
tanah air, berdasarkan ciri pendidikan yang humanis
dan multikultural. Pendidikan
humanis mengutamakan aspek manusia, sedangkan pendidikan multikultural
mengutamakan intelektualitas, kedalaman, dan kecintaan akan kemanusiaan,
keinsanian, dan keberagaman yang merefleksikan sifat masyarakat majemuk.
Sebagai penutup izinkan saya mengutarakan rasa
spiritualitas dan doa saya, yaitu semoga Tuhan Yesus memberkati Yapertif dan
Uniflor agar menjadi institusi yang membawa kesejukan, kedamaian, dan
kesejahteraan. Kita satukan langkah dan bulatkan tekad dengan hati Yesus sendiri
yang menyembuhkan semua yang menjamah-Nya (Mrk 6: 56). (Artikel ini ringkasan pidato pelantikan menjadi Rektor Uniflor pada 6
Februari 2012). (Flores Pos, Sabtu, 24 Maret 2012).
Label: artikel, harian, indonesia timur, magnet, opini, rektor, rubrik, suara uniflor. flores pos, universitas flores.
posted by Jurnal Online Uniflor @ 12.10, ,
Inilah Suara Uniflor
Rabu, 23 April 2014
Inilah Suara Uniflor
Oleh Drs. Yohanes Sehandi, M.Si.
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
Kepala Lembaga Publikasi, Universitas Flores
Pada
hari ini, Sabtu, 17 Maret 2012, rubrik “Suara Uniflor” tampil untuk pertama
kali di harian Flores Pos, harian
kebanggaan kita. Inilah rubrik milik Universitas Flores (Uniflor) sebagai
bentuk kerja sama antara Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif) yang
menaungi Uniflor dengan harian Flores Pos.
“Suara Uniflor” akan tampil setiap minggu pada hari Sabtu.
Rubrik
ini akan menampilkan kekhasannya sendiri berupa (1) sebuah artikel opini yang
pendek, padat, bernas, dengan gaya penyajian yang lincah, cerdas, dan memikat, (2)
berita teks dan berita gambar (foto) yang berisi informasi dan peristiwa
penting di Uniflor dan berbagai kegiatan sivitas akademika Uniflor yang layak
dikonsumsi publik. Artikel opini diisi oleh para dosen, sedangkan berita teks
dan berita gambar (foto) diisi oleh para dosen, karyawan, dan mahasiswa di
lingkungan Uniflor. Semua materi yang tampil dalam rubrik ini dikelola dalam
koordinasi Lembaga Publikasi Uniflor sebagai pelaksana program kerja sama ini.
Rubrik
“Suara Uniflor” ini kiranya bisa menjadi semacam “jendela” bagi sivitas
akademika Uniflor dalam menyapa masyarakat luas (publik) sekaligus
menyebarluaskan informasi dan ilmu
pengetahuan kepada masyarakat umum sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada
masyarakat. Sebaliknya, bagi masyarakat luas (publik) rubrik ini bisa menjadi
“jendela” pula untuk menengok dan mencermati hal-hal penting yang terjadi di
Uniflor dan berbagai aktivitas akademik (Tri Darma Perguruan Tinggi) di Uniflor
sebagai lembaga pendidikan tinggi di daerah ini dengan jumlah mahasiswa yang
lebih dari 8.000 orang.
Sebelum
“Suara Uniflor” ini muncul di Flores Pos,
“jendela” lain yang sudah lama dibuka Uniflor untuk masyarakat luas adalah
program “Universitaria,” yakni bentuk kerja sama antara Yapertif dengan RRI
(Radio Republik Indonesia) Ende, yang mengudara pada setiap hari Rabu, pukul
16.00-17.00. Program “Universitaria” ini sudah berlangsung beberapa tahun
terakhir ini, dengan menampilkan para dosen dan mahasiswa dari Uniflor sebagai
narasumber dalam dialog interaktif dengan masyarakat luas sebagai pendengar.
Gagasan cerdas dan orisinal dari para dosen dan mahasiswa Uniflor muncul dalam
program ini sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam membangun daerah,
bangsa, dan negara dari sudut pandang akademisi.
“Jendela”
lain yang sedang dirancang dan akan segera dibuka di Uniflor adalah media
online di internet dengan nama “Jurnal Online Uniflor.” Media online ini
merupakan sarana sangat strategis untuk menampilkan berita-berita dan
tulisan-tulisan para dosen dan mahasiswa yang pantas dan layak dibaca dan
diketahui oleh siapa saja di seantero dunia ini. Media online ini dibuka juga
dalam rangka menindaklanjuti Surat Edaran Dirjen Dikti yang mengharuskan
mahasiswa Program Sarjana (S1) untuk mempublikasikan karya tulisan ilmiah
sebelum diwisuda, baik melalui jurnal ilmiah tercetak maupun jurnal online di
internet.
Satu
lagi “jendela” yang strategis di Uniflor, yang meskipun telantar tetapi perlu
segera dibenahi, adalah berkala ilmiah. Berkala ilmiah (istilah resmi
Kemendiknas) adalah penerbitan ilmiah di perguruan tinggi yang jenisnya adalah
jurnal ilmiah dan majalah ilmiah. Berkala ilmiah ini, sebagaimana halnya dengan
kampus-kampus lain di Indonesia, kondisinya mirip kerakap yang tumbuh di
cela-cela batu, hidup enggan mati tak mau.
Di
Uniflor, berkala ilmiah tingkat universitas sudah ada sejak Maret 2001 dengan
nama Majalah Ilmiah Universitas Flores,
terbit dua kali setahun, Maret dan September. Pada Maret 2009 namanya berubah
menjadi Majalah Ilmiah Indikator.
Beberapa tahun terakhir berkala ilmiah ini mulai dibenahi pengelolaannya dan
kini terbit secara berkala oleh Lembaga Publikasi Uniflor, pada bulan Maret dan
September. Untuk edisi Maret 2012 ini Majalah
Ilmiah Indikator sedang dalam proses pencetakannya di Percetakan Uniflor.
Di
setiap Fakultas di Uniflor sudah ada berkala ilmiah, tinggal dibenahi secara
serius lagi pada masa mendatang guna menindaklanjuti Surat Edaran Dirjen Dikti
yang mengharuskan mahasiswa program Sarjana (S1) untuk mempublikasikan karya
tulis ilmiah lewat jurnal ilmiah sebelum diwisuda, baik lewat jurnal tercetak
maupun jurnal online.
Sejumlah
berkala ilmiah di Uniflor yang ada dan perlu dibenahi adalah (1) Jurnal Profil (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), (2) Jurnal Analisis (Fakultas Ekonomi), (3)
Jurnal Teknosiar (Fakultas Teknik), (4) Jurnal
Agrica (Fakultas Pertanian), (5) Jurnal Bahasa dan Sastra
(Fakultas Bahasa dan Sastra), (6) Jurnal
Lex Reformanda (Fakultas Hukum).
“Jendela-jendela”
Uniflor yang sudah dibuka dan yang akan dibuka, sebagaimana disebutkan di atas
adalah upaya dan langkah strategis Uniflor untuk menyapa, menyebarluaskan informasi dan ilmu pengetahuan kepada
masyarakat luas sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat. Sebaliknya,
jendela-jendela itu dapat pula menjadi sarana bagi masyarakat luas untuk
menengok dan mencermati hal-hal penting yang terjadi di Uniflor dan berbagai
aktivitas akademik (Tri Darma Perguruan
Tinggi) yang dilakukan sivitas akademika di Uniflor sebagai lembaga pendidikan
tinggi, dalam pengabdiannya untuk kepentingan masyarakat, daerah, bangsa, dan
negara.
Rubrik
“Suara Uniflor” yang ada di hadapan Anda ini adalah salah satu jendela yang
kini dibuka untuk masyakat umum lewat harian Flores Pos. Semoga rubrik ini membawa manfaat bagi siapa saja, baik bagi kalangan sivitas akademika di
Uniflor maupun bagi masyarakat luas pada umumnya. (Flores Pos, Sabtu, 17 Maret 2012).
Label: flores pos., lembaga publikasi, suara uniflor
posted by Jurnal Online Uniflor @ 11.39, ,